Printer Organ 3D: Solusi Krisis Transplantasi

Printer Organ 3D: Solusi Krisis Transplantasi

0 0
Read Time:49 Second

Kekurangan organ untuk transplantasi adalah masalah global. Ribuan orang meninggal setiap tahun karena tidak mendapat donor tepat waktu. Solusi radikal kini hadir lewat printer organ 3D.

Teknologi ini memanfaatkan bio-printing, yaitu mencetak jaringan hidup menggunakan sel pasien sendiri sebagai “tinta”.

Keunggulannya adalah organ hasil cetakan lebih kompatibel dengan tubuh pasien, sehingga risiko penolakan jauh lebih rendah.

Para ilmuwan sudah berhasil mencetak jaringan sederhana seperti kulit, tulang rawan, hingga pembuluh darah. Target berikutnya adalah organ kompleks seperti jantung, hati, dan ginjal.

Jika berhasil, printer organ 3D bisa menghapus daftar tunggu transplantasi yang panjang.

Namun, tantangan ada pada kompleksitas organ. Jantung, misalnya, bukan hanya sekadar bentuk, tapi juga fungsi listrik dan mekanik yang rumit.

Selain itu, biaya riset masih sangat tinggi dan belum tersedia secara luas untuk pasien umum.

Meski begitu, potensi teknologi ini sangat besar. Printer organ 3D adalah harapan bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Masa depan mungkin akan melihat rumah sakit dengan “pabrik organ” yang siap mencetak sesuai kebutuhan pasien.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%