Generasi modern menolak dikurung di kantor. Dengan internet cepat, laptop ringan, dan budaya kerja fleksibel, lahirlah tren Workcation — kombinasi work (bekerja) dan vacation (liburan).
Workcation memungkinkan seseorang tetap produktif sambil menikmati suasana pantai, pegunungan, atau kota baru. Tren ini semakin populer setelah pandemi membuktikan bahwa pekerjaan bisa dilakukan dari mana saja.
Apa Itu Workcation?
Workcation adalah gaya hidup bekerja jarak jauh sambil bepergian. Artinya, seseorang bisa mengerjakan tugas kantor dari resort Bali, villa di Ubud, atau kafe di Lisbon, lalu menikmati liburan setelah jam kerja.
Mengapa Workcation Populer?
- Fleksibilitas Kerja – Remote working membuat kantor bisa di mana saja.
- Kesehatan Mental – Perubahan suasana meningkatkan mood & kreativitas.
- Generasi Z & Milenial – Lebih memilih pengalaman dibanding rutinitas.
- Infrastruktur Global – Banyak negara kini mendukung dengan visa digital nomad.
Manfaat Workcation
- Produktivitas Tinggi – Suasana baru memberi inspirasi.
- Work-Life Balance – Kerja dan liburan bisa berjalan seimbang.
- Networking – Bertemu komunitas global sesama pekerja remote.
- Pengalaman Hidup – Menjelajahi dunia sambil tetap bekerja.
Studi Kasus Workcation
Bali & Thailand
Bali (Indonesia) dan Phuket (Thailand) menjadi destinasi populer workcation, didukung coworking space dan komunitas digital nomad.
Eropa
Lisbon, Barcelona, dan Berlin juga menjadi kota favorit karena budaya kosmopolitan dan fasilitas kerja remote.
Tantangan Workcation
- Distraksi – Godaan liburan bisa mengganggu pekerjaan.
- Legalitas – Banyak pekerja remote kesulitan soal visa & pajak.
- Stabilitas Internet – Tidak semua destinasi punya internet andal.
- Keseimbangan – Risiko burnout jika kerja & liburan bercampur tanpa batas.
Penutup:
Workcation adalah simbol kebebasan kerja modern. Dengan gaya hidup ini, orang bisa tetap produktif sekaligus menikmati dunia. Bekerja tidak lagi harus di kantor — dunia kini adalah ruang kerja terbuka.